Rokan Hulu, Kompasinvestigasi.com – Puluhan warga Desa Kota Baru, Kecamatan Kunto Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) melakukan aksi unjuk rasa di depan Mapolres Rohul pada 8 Juli 2025.
Aksi ini digelar untuk menuntut kejelasan terkait dugaan penyalahgunaan dana sebesar Rp700 juta di tubuh Koperasi Unit Desa (KUD) Sari Usaha Tani, yang diduga kuat disalahgunakan oleh Pemerintah Desa pada masa kepemimpinan Kepala Desa Suminto Al Hidayat.
Dengan membawa spanduk dan pengeras suara, massa aksi menyuarakan tuntutan mereka secara lantang, meminta pihak kepolisian segera mengusut tuntas kasus tersebut.
“Usut tuntas kasus Rp700 juta KUD Sari Usaha Tani! Kembalikan hak rakyat, jangan tutup mata, jangan tebang pilih!” teriak salah seorang orator di hadapan Mapolres Rohul.
Berikut data yang berhasil dihimpun dari pernyataan massa aksi terkait kondisi keuangan di KUD Sari Usaha Tani:
NO KETERANGAN JUMLAH (RP)
1 Dana Bumdes saat ini 560.000.000
2 Hutang Pemerintah Desa (Era Suminto) 700.000.000
3 Hutang Tanto 65.000.000
4 Hutang Teguh Hadi Pranomo 975.000.000
5 Pengurusan Sertifikat 375.000.000
6 Hutang Said 380.000.000
7 Pembelian Lahan Pak Samad 70.000.000
Total Keseluruhan 3.125.000.000
Menurut keterangan dari pihak demonstran, dana sebesar Rp700 juta yang tercatat sebagai hutang Pemerintah Desa itu diduga kuat digunakan saat kepemimpinan Kades Suminto. Dana tersebut awalnya merupakan bagian dari kas KUD Sari Usaha Tani dan hingga kini belum dikembalikan.
“Uang rakyat jangan dipakai seenaknya, apalagi hingga bertahun-tahun tidak dipertanggungjawabkan. Kami minta polisi segera turun tangan,” tambah salah satu koordinator aksi.
Dalam aksi ini, warga Desa Kota Baru menyampaikan beberapa tuntutan utama:
Pihak Polres Rohul segera mengusut tuntas dugaan penyalahgunaan dana Rp700 juta.
Memproses hukum pihak-pihak yang terlibat tanpa tebang pilih.
Mengembalikan dana tersebut ke kas KUD Sari Usaha Tani.
Menyelidiki aliran dana dan keuangan di tubuh KUD secara menyeluruh.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Polres Rokan Hulu belum memberikan keterangan resmi terkait tuntutan massa. Namun, demonstrasi berlangsung tertib dengan pengawalan ketat aparat keamanan.
Kasus dugaan penyalahgunaan dana koperasi desa yang melibatkan pejabat desa memang kerap terjadi di berbagai daerah. Warga berharap kasus ini bisa menjadi pelajaran, agar dana masyarakat dikelola secara transparan dan bertanggung jawab.
Penulis: Tim Redaksi